Perbedaan Jurnalis dengan Wartawan
Jurnalis atau journalisme
berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai
kejajian sehati-hati, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari
katak latin diurnaslis artinya harian atau tiap hari. Mac Dougaal menyebutkan
bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan
melaporkan peristiwa.
Sejarah jurnalistik dimulai
ketika ribuan tahun yang lalu, Firaun di Mesir, Amenhotep III, mengirimkan
ratusan pesan kepada perwirannya di provinsi-provinsi untuk memberi tahu apa
yang terjasi di ibu kota. Di Roma 2000 tahun yang lalu Acta Diurna (Tindakan-tindakan Harian), Peraturan –peraturan
pemerintah, berita kelahiran dan kematian ditempelkan ditempat umum.
Keperluan untuk mengetahui apa
yang terjasi merupakan kunci lahirnya jurnalisme selama berabad-abad. Tetapi,
jurnalisme itu sendiri baru benar-benar dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk
percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. Dengan mesin cetak
lembaran-lembaran berita dan pamflet-pamflet dapat dicetak dengan kecepatan
yang tinggi dalam jumlah yang lebih banyak dengan ongkos yang lebih rendah.
.
Jurnalis adalah sesuatu yang
melekat dalam pekerjaan yang dilakukan oleh wartawan. Jurnalis bisa jadi
sebagai wartawan yang salah satu pekerjaannya adalah mengabarkan peristiwa
kepada khalayak. Hanya saja, jurnalis memegang teguh idealisme. Apa yang
dilakukannya tidak hanya menyampaikan berita, ia juga dengan sadar berdasarkan
ilmunya memberikan persfektif baru kepada masyarakat ketika menyampaikan
berita.Jurnalis meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain
grafis editorial, kontributor dan editor juga tetapi kalo wartawan hanya
sebatas pekerja lapangan saja.
Wartawan dirujuk dari akar
katanya terdiri dari warta dan wan yang menunjukan bahwa wartawan adalah orang
yang mengabarkan. Kegiatan mengabarkan sifatnya konservatif, hanya melaporkan
peristiwa yang terjadi sesuai dengan tuntutan yang sangat mendasar dari menulis
jurnalistik dengan memedomani kode etik wartawan. Jika hal tersebut sudah
dilakukan maka selesailah tugas seorang wartawan. Plus tidak bertabrakan dengan
kebijakan perusahaan dimana wartawan tersebut bekerja.
Referensi
Kusumanigrat, Hikmah dan
Purnama Kusuma nigrat. 2014. Jurnalistik
Teori & Praktik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Semoga bermanfaat buat pembaca
BalasHapus