Selasa, 16 Oktober 2018

Perbedaan Jurnalis dengan Wartawan


Perbedaan Jurnalis dengan Wartawan

Jurnalis atau journalisme berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejajian sehati-hati, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari katak latin diurnaslis artinya harian atau tiap hari. Mac Dougaal menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa.

Sejarah jurnalistik dimulai ketika ribuan tahun yang lalu, Firaun di Mesir, Amenhotep III, mengirimkan ratusan pesan kepada perwirannya di provinsi-provinsi untuk memberi tahu apa yang terjasi di ibu kota. Di Roma 2000 tahun yang lalu Acta Diurna (Tindakan-tindakan Harian), Peraturan –peraturan pemerintah, berita kelahiran dan kematian ditempelkan ditempat umum.
Keperluan untuk mengetahui apa yang terjasi merupakan kunci lahirnya jurnalisme selama berabad-abad. Tetapi, jurnalisme itu sendiri baru benar-benar dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. Dengan mesin cetak lembaran-lembaran berita dan pamflet-pamflet dapat dicetak dengan kecepatan yang tinggi dalam jumlah yang lebih banyak dengan ongkos yang lebih rendah.
.
Jurnalis adalah sesuatu yang melekat dalam pekerjaan yang dilakukan oleh wartawan. Jurnalis bisa jadi sebagai wartawan yang salah satu pekerjaannya adalah mengabarkan peristiwa kepada khalayak. Hanya saja, jurnalis memegang teguh idealisme. Apa yang dilakukannya tidak hanya menyampaikan berita, ia juga dengan sadar berdasarkan ilmunya memberikan persfektif baru kepada masyarakat ketika menyampaikan berita.Jurnalis meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain grafis editorial, kontributor dan editor juga tetapi kalo wartawan hanya sebatas pekerja lapangan saja.
Wartawan dirujuk dari akar katanya terdiri dari warta dan wan yang menunjukan bahwa wartawan adalah orang yang mengabarkan. Kegiatan mengabarkan sifatnya konservatif, hanya melaporkan peristiwa yang terjadi sesuai dengan tuntutan yang sangat mendasar dari menulis jurnalistik dengan memedomani kode etik wartawan. Jika hal tersebut sudah dilakukan maka selesailah tugas seorang wartawan. Plus tidak bertabrakan dengan kebijakan perusahaan dimana wartawan tersebut bekerja.

Referensi

Kusumanigrat, Hikmah dan Purnama Kusuma nigrat. 2014. Jurnalistik Teori & Praktik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

1 komentar:

LIPUTAN KEGIATAN PPM (Praktik Profesi Mahasiswa)

Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) dan Job Training merupakan kegiatan intrakurikuler yang mengikat dan menjadi salah satu syarat dalam mengiku...